Selasa, 24 Januari 2017

Hewan Langka Indonesia Ini Terancam Punah

          Laju kepunahan spesies sepanjang 150 tahun belakangan ini sangat memprihatinkan. Banyak spesies mengalami evolusi dan punah secara alami sejak ratusan tahun yang lalu. Tetapi laju kepunahan belakangan ini jauh lebih tinggi dari laju kepunahan rata-rata pada skala evolusi di Planet Bumi. 
Laju kepunahan saat ini adalah 10 hingga 100 kali lipat laju kepunahan alami. Bila tingkat laju kepunahan terus berlanjut atau terus meningkat jumlah spesies yang menjadi punah dalam dekade berikut bisa berjumlah jutaan.
Seperti halnya Harimau Jawa, Harimau Bali, Kuau Bergaris Ganda, Tikus Hidung Panjang Flores dan Harimau Tasmania yang telah punah terlebih dahulu, Kesepuluh Hewan Langka Indonesia inipun kalau kita tidak menjaganya akan punah seperti mereka. 
Berikut 10 Hewan Langka Indonesia Terancam Punah seperti dilansir dari IUCN.

1. Badak Jawa


Badak Jawa

Badak Jawa atau Badak Bercula Satu (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota family Rhenocerotidae dan salah satu dari lima spesies badak yang ada di dunia. Spesies ini kini statusnya sangat kritis. Populasinya kini hanya tinggal 40-60 ekor yang semuanya hidup di Taman Nasional Ujung Kulon, Propinsi Banten.

Berkurangnya populasi Badak Jawa ini akibat pemburuan untuk diambil culanya yang sangat berharga untuk pengobatan Cina.

2. Badak Sumatera


Badak Sumatera

Badak Sumatera atau Badak Bercula Dua (Decororhinus Sumatrensis) adalah anggota family Rhenocerotidae yang juga merupakan salah satu dari lima spesies badak yang masih hidup di bumi. Badak ini adalah spesies badak terkecil dari yang ada di dunia dengan tinggi sekitar 120-145 centimeter dengan panjang mencapai 250 centimeter serta beratnya yang bisa mencapai 500-800 kilogram.

Badak yang memiliki dua cula ini hanya hidup di Taman Nasional Kerinci Seblat (Bengkulu) dengan populasi saat ini hanya tinggal 100 ekor.

3. Orangutan Kalimantan


Orangutan Kalimantan

Orangutan Kalimantan (pongo pygmaeus) adalah spesies asli orangutan Kalimantan. Spesies Hewan langka ini terancam punah akibat pengrusakan habitat asli mereka, kebakaran hutan, bencana el nino, penebangan liar, pemburuan secara liar serta perdagangan orangutan secara ilegal.

Menurut survey Red List IUCN yang dilakukan pada tahun 2003-2005 silam populasi orangutan Kalimantan yang hidup di areal 86.000 km persegi ini mencapai 45.000 - 69.000 ekor.  Namun sejak terjadinya penebangan hutan dan pembakaran hutan Kalimantan diperkirakan bahwa saat ini jumlah orangutan Kalimantan yang masih hidup di bawah angka-angka tersebut di atas.

4. Harimau Sumtera


Harimau Sumtera
Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) adalah subspesies harimau yang habitat aslinya di Pulau Sumatera. Harimau Sumatera adalah salah satu dari enam subspesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klarifikasi satwa krisis yang terancam punah. 
Dalam daftar merah yang dirilis oleh Badan Konservasi Dunia IUCN populasi Harimau Sumatera di alam liar dan taman-taman nasional di Sumatera, Indonesia diperkirakan antara 400-500 ekor saja.  

5. Jalak Bali


Jalak Bali

Jalak Bali (leucopsar rothschild) adalah jenis burung pengicau berukuran sedang dengan panjang sekitar 25 centimeter.  Jalak Bali ini mempunyai ciri-ciri khusus tersendiri seperti memiliki bulu yang putih diseluruh tubuhnya kecuali warna hitam dibagian ujung ekor dan sayapanya. Bagian pipi yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru cerah dengan kaki berwarna keabu-abuan. 

Burung Jalak Bali ini hanya bisa ditemukan dibagian barat Pulau Bali dengan populasi saat ini menurut Daftar List IUCN hanya sekitar 115 ekor yang hidup di penangkaran Nusa Penida dan Taman Nasional Bali Barat yang cukup menjanjikan. 

6. Macan Tutul Jawa


Macan Tutul Jawa

Macan Tutul Jawa (panthera pardus melas) atau macan kumbang adalah salah satu spesies dari Macan Tutul yang hanya ditemukan di hutan tropis, pegunungan dan kawasan konservasi di Pulau Jawa, Indonesia.

Sebagian populasi Macan Tutul Jawa ini dapat ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Berdasarkan hilangnya habitat asli mereka pada hutan, penangkapan liar serta daerah dan populasi dimana hewan ini ditemukan sangat terbatas. Macan Tutul Jawa dievaluasikan sebagai hewan langka yang terncam punah sejak tahun 2007  

7. Orangutan Sumatera


Orangutan Sumatera

Orangutan Sumatera (pongo abelli) adalah spesies orangutan terlangka di dunia. Orangutan Sumatera hidup pada hutan endemik di Sumatera. Orangutan Sumatera ini memiliki tinggi sekitar 4-6 kaki dengan berat mencapai 200 pon yang sekarang hanya hidup di hutan-hutan Nangroe Aceh Darusallam.

Survey yang dilakukan pada tahun 2004 diperkirakan masih tersisa 7.400 orang utan Sumatera yang masih hidup di alam liar. Terutama banyak hidup di Taman Nasional Gunung Leuser. Program pengembangbiakan telah dilakukan di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Propinsi Jambi dan Riau.  

8. Kanguru Pohon Wondiwoi


Kanguru Pohon Wondiwoi

Kanguru Pohon Wondiwoi (dendrolagus mayri) adalah salah satu hewan langka jenis kanguru pohon asal Papua yang terancam punah. Menurut Red List IUCN populasinya saat ini hanya sekitar 50 ekor saja.

9. Merak Hijau


Merak Hijau

Merak Hjau (pavo muticus) adalah salah satu burung dari spesies Merak. Merak Hijau mempunyai bulu yang indah berwarna hijau keemasan.  Hewan langka ini terancam punah akibat banyaknya habitat asli mereka yang hilang serta penangkapan liar yang terus berlanjut. Dalam Red List yang dikeluarkan oleh IUCN, populasi Merak Hijau hingga saat ini hanya tinggal 15.000 - 30.000 ekor saja.

10. Kakak Tua Maluku 


Kakak Tua Maluku

Kakatua Maluku (cacatua moluccensis) adalah burung berukuran sedang dengan panjang 52 centimeter dari genus cacatua. Burung ini mempunyai warna bulu putih bercampur warna merah jambu. Di kepalanya terdapat jambul besar berwarna merah jambu yang dapat ditegakkan. 

Endemik asli Indonesia ini hanya hidup dan daerah penyebarannya hanya berada di hutan primer dan sekunder di Pulau Seram, Ambon, Pulau Haruku dan Pulau Saparua. Sejumlah populasi Kakatua Maluku ini dilindungi di Taman Nasional Manusela, Pulau Seram.

Menurut Daftar Red List IUCN pada tahun 2007, Burung Kakak Tua Maluku ini tinggal 9.640 ekor yang hidup di alam liar.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar